Ibu RT ”Perawani” Siswa SMP Sepengetahuan Sang Ketua RT?
Ironisnya, ulah pelaku mengajak pelajar itu melayani nafsu birahinya diketahui sang suami (Ketua RT). Namun sang suami tak bisa berbuat apa-apa. Sang ketua RT 16 tersebut dalam kondisi sakit. \"Waktu kami tanya, bapak tahu kamu masuk kamar kek ibu. Anak saya jawab tahu, tapi bapak diam saja,\" ungkap ibu Dm yang terlihat geram. Lebih lanjut ibu korban ini menduga jika perbuatan bejat Em yang telah 4 orang anak sudah berlangsung lama. Sebab diketahui warga sekitar jika suami Em sudah sejak 6 tahun lalu menderita penyakit sehingga sulit memberikan nafkah batin. \"Saya kerja di rumah EM. Saya yang ngurus suaminya, masak, cuci piring dan bersih-bersih di rumahnya. Tetapi dirinya yang sudah kami anggap keluarga ini, masih juga memakan anak saya,\'\' kesal ibu korban. Seperti diberitakan sebelumnya, di luar dugaan ternyata pelajar yang menjadi korban ”diperawani” oleh Ibu RT di Perumahan Korpri Kelurahan Bentiring EM (42) sudah banyak. Jumlah pelajar yang mengaku ”diperawani” alias diambil bujangnya oleh Istri Ketua RT 16 RW 3 Perumnas Korpri Kelurahan Bentiring bertambah. Bila pada pemberitaan BE Online edisi Senin (15/4/2013) hanya dua orang dan berstatus siswa SMP dan masih adik kakak, maka usai dilakukan pengusutan, jumlahnya menjadi 7 orang. Ke-7 pelajar tersebut adalah Dm (14), Cc (17), Ed (14), warga RT 12 Perumahan Korpri, dan Rc (14), Dy (16), Tf (14) warga RT 16 serta Aw (14). Bahkan Dm mengaku telah diminta melayani sang ibu RT tersebut hingga 3 kali. Namun, dari 7 orang tersebut, baru 2 korban yang melaporkan secara resmi menjadi korban pencabulan tersebut. “Kami sudah mengumpulkan 7 orang korban dan sudah dimintai keterangan di depan EM. Dan warga mengajukan permintaan. Di antaranya cuci kampung, EM diusir dari lingkungan rumah kami dan mengganti rugi korban,” ungkap orang tua korban Dm saat mendampingi anaknya menjalani pemeriksaan di Unit PPA Polres Bengkulu, kemarin (15/4).(cw4)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: